MENEGUHKAN PAHAM MODERASI DI KALANGAN PEMUDA KLIDON MANTREN
Corresponding Author(s) : Hasse Jubba
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
2022: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Abstract
Meneguhkan paham moderat di semua kalangan penting menjadi gerakan bersama untuk menciptakan tatanan masyarakat dengan tingkat pemahaman agama yang lebih seimbang. Kalangan pemuda sebagai aset dan penerus bangsa perlu dibekali paham-paham yang berorientasi pada keterbukaan. Kegiatan pengabdian yang mengambil tema meneguhkan moderasi beragama adalah satu dari banyak cara untuk menghadirkan pemuda yang tidak hanya memiliki wawasan keagamaan yang komprehensif saja, tetapi juga toleran dan moderat seperti yang telah dilakukan di kalangan pemuda Kampung Klidon Mantren. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman pemuda mengenai moderasi beragama sangat baik. Hal ini merupakan modal penting untuk pembentukan karakter pemuda yang lebih intensif di masa-masa mendatang. Oleh karena itu, keberlanjutan program perlu dilakukan untuk memperluas jangkauan peneguhan paham moderasi beragama ini. Kegiatan ini hanya menyasar kalangan pemuda sehingga dampaknya masih terbatas. Selanjutnya perlu dilakukan upaya masif dengan melibatkan elemen masyarakat yang lebih luas.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Amalia, Siti. (2019). “Hakekat agama dalam perspektif filsafat perenial”, Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy, 1 (1), 1-18.
- Aminudin, Muhammad et. al. (2020). “Peran Karang Taruna dalam Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya,” Jurnal Paris Langkis, 1 (1), 21–26.
- Geertz, Clifford. (1981). Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
- Hanafi, Imam. (2018). “Agama dalam bayang-bayang fanatisme: sebuah upaya mengelola konflik agama”, TOLERANSI: Media Komunikasi umat Beragama, 10 (1), 48-76.
- Jubba, Hasse et.al. (2021). “The Challenges of Islamic Organizations in Promoting Moderation in Indonesia”, Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 6 (1), 43-54.
- Komarudin, A. (2021). “Kampanye Nilai-nilai Moderasi Islam melalui Santri Menulis”, Madaniyah, 11 (1), 105-120.
- Nashir, Haedar et.al. (2019a). “Muhammadiyah’s moderation stance in the 2019 general election,” Al-Jami’ah, 57 (1), 1–24.
- Nashir, Haedar. (2019bna). “Moderasi Indonesia dan Keindonesiaan: Perspektif Sosiologi”, Bahan Kuliah. Yogyakarta: Program Studi Doktor Politik Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
- Nashir, Haedar. 2010. Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan. Bandung: Mizan.
- Qodir, Zuly et.al. (2021). “Muhammadiyah identity and muslim public good: Muslim practices in Java,” International Journal of Islamic Thought, 19 (1), 133–146.
- Rumahuru, Y. Z. (2019). “Mengembangkan Pendidikan Agama Inklusif sebagai Solusi Pengelolaan Keragaman di Indonesia”, JURNAL TERUNA BHAKTI, 1 (1), 69-68.
- Seapart, William. (2009). “Contemporary Islamic Thought,” Islamic Thought in Twenty Century. London: IB Turbis.
- Supriyanto, S. (2018). “Memahami dan Mengukur Toleransi dari Perspektif Psikologi Sosial”, Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, 15(1), 23-28.
- Ulfa, Maria. (2013). “Mencermati Inklusivisme Agama Nurcholish Madjid”. Kalimah: Jurnal Studi Agama & Pemikiran Islam, 11 (2), 237-250.
- Widodo, Bambang Sigit et.al. (2021). “Penguatan Nilai-nilai Toleransi dan Keberagaman pada Masyarakat Desa Sambong Dukuh Kabupaten Jombang sebagai Rintisan Desa Pancasila,” Community Development Journal, 2 (3), 1215– 1222.
- Yudi Arianto, & Rinwanto. (2019). “Aspek Ritual dan Sosial dalam Tipologi Perilaku Keberagamaan Masyarakat”, Tadris: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam, 13 (1), 39-50.
References
Amalia, Siti. (2019). “Hakekat agama dalam perspektif filsafat perenial”, Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy, 1 (1), 1-18.
Aminudin, Muhammad et. al. (2020). “Peran Karang Taruna dalam Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya,” Jurnal Paris Langkis, 1 (1), 21–26.
Geertz, Clifford. (1981). Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Hanafi, Imam. (2018). “Agama dalam bayang-bayang fanatisme: sebuah upaya mengelola konflik agama”, TOLERANSI: Media Komunikasi umat Beragama, 10 (1), 48-76.
Jubba, Hasse et.al. (2021). “The Challenges of Islamic Organizations in Promoting Moderation in Indonesia”, Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 6 (1), 43-54.
Komarudin, A. (2021). “Kampanye Nilai-nilai Moderasi Islam melalui Santri Menulis”, Madaniyah, 11 (1), 105-120.
Nashir, Haedar et.al. (2019a). “Muhammadiyah’s moderation stance in the 2019 general election,” Al-Jami’ah, 57 (1), 1–24.
Nashir, Haedar. (2019bna). “Moderasi Indonesia dan Keindonesiaan: Perspektif Sosiologi”, Bahan Kuliah. Yogyakarta: Program Studi Doktor Politik Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Nashir, Haedar. 2010. Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan. Bandung: Mizan.
Qodir, Zuly et.al. (2021). “Muhammadiyah identity and muslim public good: Muslim practices in Java,” International Journal of Islamic Thought, 19 (1), 133–146.
Rumahuru, Y. Z. (2019). “Mengembangkan Pendidikan Agama Inklusif sebagai Solusi Pengelolaan Keragaman di Indonesia”, JURNAL TERUNA BHAKTI, 1 (1), 69-68.
Seapart, William. (2009). “Contemporary Islamic Thought,” Islamic Thought in Twenty Century. London: IB Turbis.
Supriyanto, S. (2018). “Memahami dan Mengukur Toleransi dari Perspektif Psikologi Sosial”, Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, 15(1), 23-28.
Ulfa, Maria. (2013). “Mencermati Inklusivisme Agama Nurcholish Madjid”. Kalimah: Jurnal Studi Agama & Pemikiran Islam, 11 (2), 237-250.
Widodo, Bambang Sigit et.al. (2021). “Penguatan Nilai-nilai Toleransi dan Keberagaman pada Masyarakat Desa Sambong Dukuh Kabupaten Jombang sebagai Rintisan Desa Pancasila,” Community Development Journal, 2 (3), 1215– 1222.
Yudi Arianto, & Rinwanto. (2019). “Aspek Ritual dan Sosial dalam Tipologi Perilaku Keberagamaan Masyarakat”, Tadris: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Islam, 13 (1), 39-50.