PENGEMBANGAN SANTRIPRENEUR MELALUI BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) PONDOK PESANTREN
Corresponding Author(s) : Zaini Muchlis
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
2020: 5. Kreatifitas Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dan Perguruan Tinggi
Abstract
Permasalahan mitra yang diangkat pada program pengabdian masyarakat ini adalah rendahnya literasi keuangan syariah para santri dengan berbagai latar belakangnya dan kurangnya fasilitas yang memadai untuk praktik keuangan syariah seperti ruang bank mikro syariah atau BMT. Padahal, saat ini SMK Budi Dharma Boarding School telah berkomitmen menjadi pesantren entrepreunership berbasis ekonomi syariah. Namun, komitmen yang kuat itu belum terealisasi dengan maksimal. Dalam hal materi pembelajaran, untuk aspek kompetensi pada lembaga keuangan mikro syariah masih belum menjadi pokok materi wajib. Pendidikan kewirausahaan atau perkoperasian syariah (BMT) belum diadakan, sehingga belum adanya suatu motivasi dalam berwirausaha syariah melalui BMT. Berkaitan dengan masalah utama yang telah disebutkan, program ini bertujuan untuk menawarkan solusi yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan mitra. Dengan demikian, kegiatan PKM diselenggarakan berupa pendampingan dalam proses peningkatan pemahaman tentang BMT. Hal ini akan membantu mitra sebagai sebuah lembaga pendidikan untuk berkembang menjadi pesantren entrepreunership berbasis ekonomi syariah. Di samping itu, adanya praktik dan pelatihan tentang BMT dapat mendongkrak trust masyarakat terhadap pondok pesantren enterpreuner ini. Dengan adanya pengabdian ini diharapkan akan terbangun satu sistem pendidikan dan pelatihan kewirausahaan syariah atau yang dikenal dengan santripreneur yang terintegasi dengan pengembangan koperasi syariah atau BMT pondok pesantren sebagai wahana untuk pengembangan karakter kemandirian santri.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX