Aplikasi Kompor Listrik di Industri Batik untuk Efisiensi Energi dan Lingkungan Sehat
Corresponding Author(s) : Ramadoni Syahputra
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
2019: 6. Penanggulangan Bencana dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Abstract
Ramadoni Syahputra1 , Faaris Mujaahid2 , dan Indah Soesanti3
Batik merupakan aset nasional yang keberadaannya telah mendapat pengakuan dari badan dunia
UNESCO. Salah satu pusat industri batik yang terkemuka adalah Daerah Istimewa Yogyakarta,
khususnya kabupaten Bantul. Di kabupaten Bantul, terdapat satu sentra industri batik yang cukup
populer yaitu di desa Wijirejo kecamatan Pandak. Dalam proses produksi, sentra industri ini masih
menggunakan kompor batik berbahan bakar minyak tanah untuk memanaskan lilin (malam).
Penggunaan kompor minyak ini memiliki beberapa kelemahan yaitu ketersediaan minyak tanah yang
tidak kontinyu, dimana sering terjadi kelangkaan minyak tanah. Selain itu harga meninyak tanah yang
relatif mahal, dan polusi udara yang dihasilkan kompor jenis ini cukup mengganggu kesehatan para
perajin batik. Oleh karena itu, sebagai akademisi maka penulis memiliki tanggungjawab moral untuk
membantu mengatasi persoalan ini. Penulis melaksanakan upaya dalam bentuk pengadaan kompor batik
listrik otomatis untuk menggantikan kompor batik minyak tanah. Kompor batik listrik ini menyerap daya
listrik 125 watt pada tahap awal operasi, selanjutnya jika lilin sudah mencair dan mencapai suhu 900C
maka kompor secara otomatis akan berada pasa posisi standby, dimana kompor tetap menyala tetapi
serapan daya listrik hanya 40 watt. Daya listrik 40 watt ini cukup untuk mempertahankan lilin mencair
pada suhu 900C. Aplikasi kompor ini mampu menghemat biaya produksi secara signifikan. Keuntungan
lain aplikasi kompor batik listrik adalah lingkungan kerja yang lebih sehat, karena tidak ada polusi asap
dari kompor ini. Dalam kegiatan pengabdian ini juga dilakukan pelatihan dan pengingkatan
keterampilan SDM untuk pemeliharaan kompor listrik, sehingga menciptakan rumah produksi batik
yang ramah lingkungan menuju green industry. Kegiatan ini diharapkan memberikan kontribusi dalam
rangka memperkuat industri lokal berbasis warisan budaya dalam persaingan pasar nasional dan
internasional.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX