Pelabelan Kemasan Rempeyek “Aamana” Sebagai Upaya Peningkatan Jaminan Mutu Produk
Corresponding Author(s) : Diah Rina Kamardiani
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Abstract
Pondok Pesantren Al-Bayan menyelenggarakan pendidikan dan pusat kegiatan belajar bagi anak-anak
kurang mampu (dhuafa). Biaya operasional dan pendidikan diperlukan 50 juta rupiah per bulan.
Sementara, mayoritas dana bersumber dari donatur dan iuran wali santri. Dalam mendukung
kemandirian pondok telah mengembangkan usaha produksi peyek dan kevir sebagai produk aman dan
sehat. Ponpes belum mampu memanfaatkan peluang pasar alumni Jama’ah Haji Multazam yang
disebabkan kemasan peyek belum ada merk dan label. Selain itu, kapasitas produksi belum mampu
memenuhi permintaan pasar, karena keterbatasan alat produksi. Oleh karenanya perlu peningkatan
sarana produksi, perbaikan mutu kemasan peyek, dan jaringan pemasaran on-line. Program perbaikan
mutu kemasan peyek, diawali brainstorming dengan Mitra mengenai konsep dan filosofi merek. Lomba
desain logo dan label kemasan peyek menghasilkan 2 desain label kemasan ukuran 200 gr dan 100 gr
dengan merek “Aamana” yang berarti percaya. Indikator program meningkatnya kontribusi kebutuhan
dana pondok belum terukur karena produksi peyek agak tersendat. Hal tersebut dikarenakan adanya
perubahan pengelolaan usaha peyek. Selain itu, Mitra masih proses mengajukan ijin PIRT dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman sehingga belum berani memperluas peluang pasar melalui jaringan
pemasaran pada jamaah Haji Multazam.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX