Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) Pada Pengrajin Tahu Jojoh Kabupaten Garut
Corresponding Author(s) : Vela Rostwentivaivi
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Abstract
Tahu merupakan produk turunan kedelai yang memiliki kandungan protein dan mineral yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Peningkatan konsumsi tahu pada level
rumah tangga menjadikan industri pengolahan tahu semakin berkembang khususnya di Kabupaten
Garut. Sebagian besar kondisi pengolahan tahu belum memenuhi standar Good Manufacturing Practices
(GMP) yang baik dan benar, salah satunya pengrajin tahu Jojoh. Tujuan kegiatan adalah memperbaiki
manajemen dan kondisi ruang produksi yang sesuai dengan standar GMP sehingga menghasilkan tahu
berkualitas. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Focus Group Discussion (FGD),
menyandingkan teori GMP pada setiap kegiatan, dan pelaksanaan pelatihan serta pendampingan
kepada mitra pengrajin. Hasil dan implikasi kegiatan adalah merenovasi ruang produksi, perbaikan
fasilitas sanitasi, penambahan material komunikasi dalam ruang produksi, penambahan beberapa
peralatan seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), perlengkapan P3K, perlengkapan kerja saat
produksi berlangsung, dan penyediaan tempat penyimpanan produk jadi. Pemasaran tahu masih terbatas
pada pasar lokal, yaitu Ciawitali Garut dengan harga berkisar Rp 500-1.000 per biji disesuaikan dengan
ukuran. Kesimpulan kegiatan ini bahwa mitra dan pekerja mendapatkan pengetahuan baru dalam
pengolahan tahu sesuai dengan standar baku yang baik dan benar, minim kontaminasi yang terjadi pada
setiap proses produksi, dan mulai menerapkan manajemen usaha.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX