PENDAMPINGAN PRODUKSI FILM SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN KESENIAN TRADISI DI DESA SUMBER MUNTILAN
Corresponding Author(s) : Budi Dwi Arifianto
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
2020: 1. Kebijakan Publik Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Industri Kreatif
Abstract
Seni tradisional adalah bagian dari kekayaan bangsa Indonesia yang wajib untuk dilestarikan. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya berfungsi mendinamisasi masyarakat daerahnya. Generasi muda adalah pewaris yang diharapkan memahami dan berperan aktif menjaganya. Teknologi pembuatan film yang berkembang secara masif menggerakkan semangat anak muda membuat film, bukan hanya sebagai penonton. Pengalihwahanaan seni tradisional menjadi bentuk film merupakan strategi untuk mendekatkan dan menumbuhkan kecintaan anak muda terhadap seni tradisi. Mitra PPM ini adalah Komunitas Film Desa Ant Black dan Sanggar Ketoprak Santhi Aji yang berada di Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Program ini merupakan keberlanjutan dari program pelatihan pengelolaan Ndeso Film Festival (NFF) 2019 yang mampu memantik semangat produksi film para pemudanya. Proses produksi yang kurang terencana mengakibatkan kelelahan kru dan pemainnya, sehingga waktu produksi menjadi molor dan belum dihasilkannya karya film dengan baik. Oleh sebab itulah program pendampingan ini dibutuhkan oleh masyarakat. Metode yang dipilih dalam program PPM ini adalah 1) Dengar pendapat dan diskusi; 2) Pelatihan dan workshop produksi; 3) Pendampingan proses pascaproduksi; dan 4) Pemberian hibah peralatan penyuntingan digital. Hasil yang dicapai dari program ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra dalam memproduksi film serta penambahan jumlah karya yang dihasilkan berupa film pendek berjudul Ledhek Bariyem.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX