Strategi Aisyiyah Untuk Meningkatkan Kehadiran Perempuan dalam Politik
Corresponding Author(s) : Nur Azizah
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan Tim Prodi Hubungan Internasional dan Prodi Ilmu Hukum, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah (LPPA). Pilihan Kerjasama dilakukan dengan LPPA karena salah satu tugas LPPA adalah meningkatkan kajian tentang isu sosial dan politik, terutama yang terkait dengan perempuan.
Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan ketertarikan dan kesadaran kader Aisyiyah akan perlunya kehadiran perempuan dalam politik.
Hingga saat ini rendahnya keterwakilan perempuan di parlemen dan eksekutif merupakan masalah klasik yang belum teratasi. Meski secara umum trend nya sudah mengalami peningkatan, tetapi jumlah perempuan di parlemen masih dibawah target kuota, serendah-rendahnya 30 persen. Sesungguhnya tujuan utama keterwakilan perempuan bukan hanya sekedar meningkatkan jumlahnya saja, tetapi kehadiran perempuan di parlemen dan eksekutif diharapkan akan berani menjadikan isu pemberdayaan perempuan dan gender mainstreaming sebagai program prioritas. Kehadiran perempuan di parlemen diharapkan dapat membuat perundang-undangan yang memahami dan mengakomodir kebutuhan perempuan. Rendahnya keterwakilan perempuan dapat sangat berbahaya, terbukti sampai dengan saat ini masih banyak Undang-undang, Rancangan Undang-undang, dan Peraturan Daerah yang diskriminatif terhadap perempuan.
Target yang dituju adalah kader Aisyiyah di Jawa Barat, sehingga pengabdian masyarakat ini juga bekerjasama dengan Pengurus Wilayah Aisyiyah Jawa Barat.
Hasil diskusi dalam pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa Aisyiyah melakukan serangkaian strategi untuk meningkatkan kehadiran perempuan dalam politik. Pertama, Aisyiyah membangun konsep Perempuan Islam Berkemajuan. Konsep ini menjadi sebuah norma yang mendasari kiprah kader Aisyiyah. Kedua, Aisyiyah melakukan Pendidikan politik bagi kader Aisyiyah. Ketiga, menjelang Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilihan Legeslatif, Aisyiyah melakukan serangkaian advokasi agar calon yang terpilih mengakomodir kebutuhan perempuan. Saran yang disampaikan oleh para kader ialah bahwa Aisyiyah perlu mempersiapkan kader-kader yang berpotensi untuk aktif mencalonkan diri dalam pemilihan umum, mengadakan training dan mentoring untuk para bakal calon anggota DPR, DPRD, DPD, Kepala Daerah.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX