Transformasi Gaya Konflik Aktivis Perempuan Dalam Issue Sosial Keagamaan
Corresponding Author(s) : Surwandono Surwandono
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
2019: 5. Pemberdayaan Kaum Perempuan
Abstract
Desa Palpabang Bantul adalah desa yang mengalami transisi sosial, ekonomi, dan keagamaan yang
berimplikasi terhadap terganggunya harmoni sosial dalam masyarakat. Pimpinan Ranting Aisyiyah
Palbapang Barat, sebagai Ranting Percontohan dalam menjalankan Pedoman Hidup Islami,
Muhammadiyah. Artikel ini menjelaskan tentang pengaruh intervensi pengelolaan konflik social
keagamaan dalam masyarakat dengan perubahan persepsi gaya konflik aktivis organisasi perempuan
berbasis islam di Bantul Yogyakarta.Metode pengabdian masyarakat menggunakan pendekatan
konstruktivist dari Peter L Berger, melalui 3 aktivitas utama seperti obyektifikasi, eksternalisasi dan
internalisasi. Ketiga aktivitas dilakukan secara kolektif dan interaktif, dan mendesiminasikan modul
tata kelola pengelolaan harmoni social yang sudah ditemukan dalam Riset Implementasi Produktif LPDP,
guna meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola harmoni sosial di tengah situasi kompetitif
dalam mengakses sumber-sumber ekonomi, sosial, politik dan budaya dalam masyarakat yang sedang
berubah. Hasil intervensi sosial dalam pengabdian menghasilkan perubahan positif dalam membangun
gaya konflik dari gaya konflik berbasis zero sum game menjadi gaya konflik ke arah non zero sum game.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX