Desa Banyuraden Peduli Difabilitas : Pendekatan Multidisipliner
Corresponding Author(s) : Bambang Edi Susyanto
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
2019: 4. Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa
Abstract
Menurut UNESCAP (2009), di Indonesia terdapat 3.063.000 jiwa dengan difabilitas. Anak
penyandang cacat kebanyakan (85,6%) belum memperoleh akses pelayanan kesehatan sebagaimana
mestinya. Masalah terkait difabilitas di Banyuraden adalah 1)keluarga dengan difabilitas cukup banyak
dan sosial ekonomi kebanyakan kurang dan kurang berdaya dalam bidang sosial ekonomi dan kesehatan
2)adanya persepsi negatif tentang difabilitas dan 3)belum adanya kemitraan antar anggota masyarakat
dalam hal peduli difabilitas. Meningkatkan kepedulian desa Banyuraden terhadap warga dengan
difabilitas dan terbentuknya kemitraan antar warga sebagai desa peduli difabel. Penggalangan dukungan
ke Pemerintah Desa dan kelompok masyarakat (kelompok relawan difabel, relawan Rescuer) dan
masyarakat luas melalui media TV lokal, website dan sarasehan dan lokakarya. Didapatkan dukungan
dari Pemerintah Desa Banyuraden, Relawan Rescue Banyuraden dan Relawan Pendamping Difabel di
setiap dusun. Dukungan tambahan juga didapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Sleman. Warga difabel dilibatkan dalam kegiatan ekonomi produktif di Lapak Kuliner
Embung Serut Banyuraden. membaiknya persepsi masyarakat tentang difabilitas, terbentuknya model
pemberdayaan ekonomi warga difabel namun belum dapat diukur dampaknya terhadap peningkatan
kesejahteraan keluarga, karena masih tahap rintisan. Telah terlaksana kegiatan pengabdian
pengembangan desa mitra di Desa Banyuraden, dari tahap sosialisasi hingga terbentuknya model
pemberdayaan ekonomi dan kemitraan dalam bencana.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX