Peningkatan Ekonomi Pada Sektor Pertanian Cabai di Dusun Jenggeran Desa Darmayasa
Corresponding Author(s) : Titis Wisnu Wijaya
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
Vol. 6 No. 1 (2023): Semnas PPM 6 Tahun 2023
Abstract
Dusun Jenggeran memiliki potensi ekonomi yang sangat baik di sektor pertanian, terutama dalam budidaya tanaman cabai. Meskipun demikian, terdapat banyak hasil kebun pertanian lainnya yang memiliki potensi sebagai sumber ekonomi masyarakat, namun masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan secara mutakhir dan efisien. Untuk mengatasi hal ini, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain adalah memberikan pengetahuan dan pembelajaran tentang cara merawat tanaman cabai, meningkatkan perekonomian Dusun Jenggeran melalui sektor pertanian, dan memberikan pengetahuan serta pembelajaran tentang cara mengolah pupuk nabati hayati untuk meningkatkan kualitas pertanian. Metode yang digunakan dalam program kerja ini melibatkan sosialisasi pertanian yang mencakup penjelasan mengenai masalah yang terjadi dan praktik penyelesaian masalah tersebut. Hasil yang diperoleh dari program pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga Dusun Jenggeran dalam bercocok tanam tanaman cabai, yang pada akhirnya meningkatkan hasil produksi dan perekonomian di dusun tersebut.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
- Badan Pusat Statistik. (2021). Luas Panen dan Produksi Cabe Rawit dan Cabai Besar 2018-2020. 8–10.
- Cahyani, K. R., & Saputra, I. G. N. W. H. (2021). Pemberdayaan masyarakat mengenai budidaya tanaman cabai yang unggul pada pot di Desa Dalung. ABDI DOSEN, 5(2), 294–299. http://pkm.uikabogor.ac.id/index.php/ABDIDOS/issue/aRchive
- Hapsari, A.Y. (2013). Kualitas dan kuantitas kandungan pupuk organik limbah serasah dengan inokulum kotoran sapi secara semianaerob .skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Muhammadiyah Surakarta.
- Hasyim. 2010. Efikasi dan Persistensi Minyak Serai Wangi sebagai Biopestisida terhadap Helicoverpa armigera. Balitsa Lembang Bandung
- Heryani, N., Kartiwa, B., Sugiarto, Y., Handayani, T., Tentara, J., No, P., & Pertanian, K. P. (2014). Pemberian Mulsa dalam Budidaya Cabai Rawit di Lahan Kering: Dampaknya terhadap Hasil Tanaman dan Aliran Permukaan. Indonesian Journal of Agronomy, 41(2), 147–153. https://doi.org/10.24831/jai.v41i2.7520
- Kardinan. 2010. Prospek dan Kendala dalam Pengembangan dan Penerapan Penggunaan Biopestisida di Indonesia. Sinar Baru Algesindo, Bandung
- Laga, A., Muhpidah, M., & Waris, A. (2021). Pemberdayaan Petani dalam Peningkatan Nilai Tambah Buah Cabe Melalui Pengolahannya Menjadi Abon Cabe. Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP), 7(1), 157-165. https://doi.org/10.20956/jdp.v7i1.12561.
- Mala, N., Prasmatiwi, F. E., & Sayekti, W. D. (2021). Pendapatan dan risiko usahatani cabai di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusines Science, 9(1), 91–98.
- Moekasan, T.K. E. Suryaningsih, I. Sulastrini, N. Gunadi, W. Adiyoga, A. Hendra, M.A. MartonodanKarsum. 2014. Kelayakan Teknis dan Ekonomis Penerapan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu pada Sistem Tanam Tumpanggilir BawangMerah dan Cabai. J. Hort. 14 (3) : 188 – 203
- Rastiyanto E.A., Sutirman., Pullaila. A. (2013). Pengaruh pemberian pupuk organic terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan (Brassica oleraceae. L). Buletin IKATAN, 3(2), 36 –40
- Sudarmo. 2005.Pestisida Nabati. Penebar Swadaya. Jakarta
References
Badan Pusat Statistik. (2021). Luas Panen dan Produksi Cabe Rawit dan Cabai Besar 2018-2020. 8–10.
Cahyani, K. R., & Saputra, I. G. N. W. H. (2021). Pemberdayaan masyarakat mengenai budidaya tanaman cabai yang unggul pada pot di Desa Dalung. ABDI DOSEN, 5(2), 294–299. http://pkm.uikabogor.ac.id/index.php/ABDIDOS/issue/aRchive
Hapsari, A.Y. (2013). Kualitas dan kuantitas kandungan pupuk organik limbah serasah dengan inokulum kotoran sapi secara semianaerob .skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hasyim. 2010. Efikasi dan Persistensi Minyak Serai Wangi sebagai Biopestisida terhadap Helicoverpa armigera. Balitsa Lembang Bandung
Heryani, N., Kartiwa, B., Sugiarto, Y., Handayani, T., Tentara, J., No, P., & Pertanian, K. P. (2014). Pemberian Mulsa dalam Budidaya Cabai Rawit di Lahan Kering: Dampaknya terhadap Hasil Tanaman dan Aliran Permukaan. Indonesian Journal of Agronomy, 41(2), 147–153. https://doi.org/10.24831/jai.v41i2.7520
Kardinan. 2010. Prospek dan Kendala dalam Pengembangan dan Penerapan Penggunaan Biopestisida di Indonesia. Sinar Baru Algesindo, Bandung
Laga, A., Muhpidah, M., & Waris, A. (2021). Pemberdayaan Petani dalam Peningkatan Nilai Tambah Buah Cabe Melalui Pengolahannya Menjadi Abon Cabe. Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP), 7(1), 157-165. https://doi.org/10.20956/jdp.v7i1.12561.
Mala, N., Prasmatiwi, F. E., & Sayekti, W. D. (2021). Pendapatan dan risiko usahatani cabai di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusines Science, 9(1), 91–98.
Moekasan, T.K. E. Suryaningsih, I. Sulastrini, N. Gunadi, W. Adiyoga, A. Hendra, M.A. MartonodanKarsum. 2014. Kelayakan Teknis dan Ekonomis Penerapan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu pada Sistem Tanam Tumpanggilir BawangMerah dan Cabai. J. Hort. 14 (3) : 188 – 203
Rastiyanto E.A., Sutirman., Pullaila. A. (2013). Pengaruh pemberian pupuk organic terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan (Brassica oleraceae. L). Buletin IKATAN, 3(2), 36 –40
Sudarmo. 2005.Pestisida Nabati. Penebar Swadaya. Jakarta