Analisis Faktor Status Ekonomi Sosial Terhadap Kesehatan Mental: Gejala Depresi Di Indonesia

Authors

  • Puput Anggi Risma
  • Nazwah Ahtiarul Hasanah
  • Milda Wulan Dari

Keywords:

Gejala Depres, Kesehatan Mental, Status Sosial Ekonomi, Status Sosial Ekonomi Indonesia, Metode Probit

Abstract

Kesehatan mental menjadi isu penting di Indonesia, terutama mengingat tingginya angka kejadian gejala depresi dikalangan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor status social yang berkontribusi terhadap gejala depresi di Indonesia.Metode penelitian ini menggunakan probit dan menggunakan data berbasis sekunder dan diperoleh dari Indonesia Family Life Survey (IFLS). Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara faktor-faktor status ekonomi social dengan gejala depresi. Responden dengan tingkat Pendidikan yang tinggi memiliki tingkat gejala depresi yang rendah dan status social yang rendah juga berkaitan dengan tingkat gejala depresi yang lebih tinggi. Analisis regresi juga dilakukan untuk mengetahui kontribusi relatif dari masing-masing faktor status ekonomi social terhadap gejala depresi. Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat Pendidikan memiliki kontribusi signifikan dan berkorelasi negatif terhadap gejala depresi, diikuti oleh status pernikahan,jenis kelamin dan religious.

References

National Institute for Health and Clinical Excellence. (2010). Depression: the treatment and

management of depression in adults (updated edition). Leicester, UK: British Psychological Socaity .

Riskesdas. (2022). Kemenkes Perkuat Jaringan Layanan Kesehatan Jiwa di Seluruh

Fasyankes.https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20221010/4041246/kemenkes-kembangkan-jejaring-pelayanan-kesehatan-jiwa-di-seluruh-fasyankes/

Dobson, S., & Dozois, J.A. (2008). Risk Factors in Depression. Amsterdam: Sacademic Press Publication

Kaplan, H. I & Sadock, B. (1997). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri

Klinis. Tangerang (Indonesia) : BINARUPA AKSARA; 2010

Kurniawan, Y., & Kumolohadi, R. (2015). Spiritual-Emotional Writing Therapy Pada Subjek

Yang Mengalami Episode Depresif Sedang Dengan Gejala Somatis. Humanitas, 12(2), 142–157. https://doi.org/10.26555/humanitas.v12i2.3844

Hwan, J. and Lee, Y. (2011) ‘Gender differences in the association between socioeconomic

status ( SES ) and depressive symptoms in older adults’, Archives of Gerontology and Geriatrics. Elsevier Ireland Ltd, 52(3), pp. e140–e144. doi: 10.1016/j.archger.2010.09.012.

Hoebel J, Maske UE, Zeeb H, Lampert T. (2017). Social Inequalities and Depressive Symptoms

in Adults: The Role of Objective and Subjective Socioeconomic Status. PLoS One. 2017 Jan 20;12(1):e0169764. doi: 10.1371/journal.pone.0169764. PMID: 28107456; PMCID: PMC5249164.

RAND Corporation (2014) The Indonesia Family Life Survey 5.

F.M. Daray et al. (2017) Determinants and geographical variation in the distribution of

depression in the Southern cone of Latin America: a population-based survey in four cities in Argentina, Chile and Uruguay, 15-23. https://doi.org/10.1016/j.jad.2017.05.031

Murphy, G. C., & Athanasou, J. A. (1999). The effect of unemployment on mental health.

Journal of Occupational and Organizational Psychology, 72(1), 83–99. https://doi.org/10.1348/096317999166518

Published

2024-02-26

How to Cite

Risma, P. A. ., Hasanah, N. A. ., & Dari, M. W. . (2024). Analisis Faktor Status Ekonomi Sosial Terhadap Kesehatan Mental: Gejala Depresi Di Indonesia. HIMIE Economics Research and Olympiad (HERO), 2(1). Retrieved from https://prosiding.umy.ac.id/hero/index.php/hero/article/view/56