PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN LELE MENJADI PRODUK FROZEN FOOD BERNILAI EKONOMI DUSUN PANDES BANTUL YOGYAKARTA
Corresponding Author(s) : Mirza Yusuf
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat,
2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BUMDES)
Abstract
Tanah air Indonesia memiliki keanekaragaman SDA. Hal ini adalah buah dari kecocokan iklim disertai kondisi air tanah yang melimpah. Hal yang cukup mudah keberlangsungannya di antaranya adalah sektor perikanan. Ikan yang populer di tengah masyarakat dan digemari salah satunya adalah ikan lele (Clarias) banyak keuntungan yang didapatkan dari pihak pembudidaya, yaitu ketahanan hidup ikan sangat tinggi dan mudah sekali dalam kecocokan makanan ikan tersebut. Kecepatan panen ikan lele tersebut berkisar antara 3 sampai 4 bulan lebih cepat dari budidaya ikan bersisik. secara tradisional lele dipasarkan di pasar-pasar dalam kondisi hidup, setelah dipesan baru ikan tersebut dipotong dan dipersiapkan. Hal tersebut kurang dapat diterima pasar modern sehingga ikan lele kurang familiar di supermarket. Dari gejala tersebut, terbentuklah gagasan membuat produk olahan frozen food yang berbahan dasar ikan lele segar. Frozen food merupakan olahan makanan instan beku yang tahan lama dan mudah dalam penyajiannya. Berdasarkan ini, perusahaan pengolahan pangan berpacu untuk menghasilkan aneka ragam produk pangan olahan frozen food yang dapat dimanfaatkan. Pengenalan kepada masyarakat desa tentang potensi olahan frozen food dari hasil perikanan sangat membuka peluang kemajuan perekonomian dari masyarakat lapisan bawah. Dengan adanya frozen food tersebut, menghasilkan makanan yang bernilai ekonomi tinggi serta lebih tahan terhadap penyimpanan dalam jangka waktu lama. Pemerataan market akan mudah dilakukan dengan adanya proses froozen food tersebut.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX